London, Inggris (cvtogel) – Legenda manajer Arsenal, Arsene Wenger, memberikan analisis yang tajam dan kritis terhadap performa FC Barcelona menyusul kekalahan 1-2 mereka dari Real Madrid dalam laga El Clásico terbaru di La Liga. Berbicara sebagai komentator untuk BeIN Sports, Wenger menilai perbedaan utama antara kedua tim adalah masalah kedewasaan (maturity) dan pengalaman di momen-momen krusial.
Duel ‘Pria Melawan Anak-anak’
Wenger menggambarkan pertandingan yang dimenangkan Real Madrid berkat gol Jude Bellingham dan Kylian Mbappé tersebut sebagai duel yang terasa seperti “pria melawan anak-anak” dalam beberapa aspek. Kritik utamanya ditujukan pada bagaimana Barcelona menangani tekanan dan merespons ancaman taktis Real Madrid.
“Barcelona kurang kedewasaan hari ini. Ketika Anda ingin memenangkan pertandingan besar, bagaimana Anda menangani momen-momen penting dalam pertandingan adalah hal yang krusial,” ujar Wenger.
Kritik pada Lini Belakang dan Ketidakhadiran Pemimpin
Sorotan Wenger terutama tertuju pada lini pertahanan Barcelona, khususnya dalam proses gol pertama Real Madrid yang dicetak oleh Kylian Mbappé. Wenger menyebutkan bahwa ketiadaan pemain berpengalaman seperti Iñigo Martínez di lini belakang sangat terasa.
Wenger menganalisis bagaimana Mbappé dengan cerdik memanfaatkan kelemahan ini:
“Mbappé memberi tahu gelandang-gelandangnya: ‘Saya hanya akan melakukan lari di antara bek tengah, lihat saya setiap kali Anda menguasai bola.’ Hari ini Anda dapat melihat bahwa pertahanan dalam proses gol Mbappé menunjukkan kurangnya kedewasaan dan pengalaman.”
Wenger menyiratkan bahwa kurangnya kepemimpinan yang vokal di jantung pertahanan Barcelona membuat tim kesulitan mengatur jebakan offside dan menjaga kekompakan saat berada di bawah tekanan.
Penguasaan Bola yang Mandul
Meskipun Barcelona tercatat memiliki penguasaan bola yang jauh lebih tinggi (sekitar 68% berbanding 31% Real Madrid), Wenger mengkritik efektivitas serangan mereka. Menurutnya, dominasi bola Barcelona setelah tertinggal tidak menghasilkan ancaman yang berarti, sementara Real Madrid lebih terorganisir dan tajam dalam skema serangan balik.
Wenger juga menyayangkan absennya pemain senior seperti Robert Lewandowski dan Raphinha karena cedera, yang diyakini Wenger turut berkontribusi pada kurangnya kedewasaan tim dalam membuat keputusan di sepertiga akhir lapangan.
Kesimpulan Wenger adalah bahwa Real Madrid menunjukkan semangat, ketenangan, dan organisasi taktis yang superior, sementara Barcelona perlu menumbuhkan kepemimpinan dan stabilitas emosional yang lebih baik untuk dapat memenangkan pertandingan-pertandingan besar di masa depan.
